Prancis
Serukan Perang Global Terhadap Pejuang Islam di Mali
Pemimpin Prancis dan Afrika Barat
meminta masyarakat internasional untuk membantu logistik dan keuangan
guna mengatasi kelompok-kelompok Islam bersenjata di Mali.
Menurut surat kabar ekonomi Saudi,
para pemimpin negara Afrika bertemu di Pantai Gading pada akhir pecan untuk
membahas operasi militer yang pembahasan pertamanya telah dikemukakan pada
bulan April tahun lalu, ketika kelompok Islamis mendominasi Mali utara.
Dalam konteks operasi militer yang
disebut dengan “Operasi Serval”, maka militer Prancis mengerahkan dua
ribu tentara di Mali. Mereka akan membantu tentara Mali di garis depan sebagai
tindakan sementara sampai salah satu kekuatan regional siap untuk dikerahkan,
demikian menurut surat kabar tersebut.
Dalam sebuah wawancara pada hari
Sabtu (19/1), pada KTT yang diselenggarakan di Pantai Gading, Menteri Luar
Negeri Prancis, Laurent Fabius berkata: “Teman-teman Afrika kami perlu
mengambil peran utama dalam upaya mengakhiri pemberontakan kelompok Islamis.”
Fabius menambahkan: “Saya menyerukan
kepada semua mitra pembangunan Afrika untuk datang ke Addis Ababa, dan
berkontribusi dengan tulus untuk pekerjaan ini yang merupakan bentuk dari
solidaritas, perdamaian dan keamanan, sama saja untuk kawasan maupun benua.”
Dikatakan bahwa Kanada telah menawarkan untuk membantu dalam menerbangkan
tentara Afrika ke Mali.
Sehubungan dengan hal ini, dalam
beberapa hari terakhir, telah tiba ke Mali ratusan tentara dari Togo, Benin,
dan Nigeria. Bahkan dijadwalkan, bahwa Nigeria yang akan memimpin misi kawasan
itu akan mengirim 1.200 pasukan. Sementara Chad telah berjanji untuk mengirim
2.000 tentara, namun waktu kedatangan mereka belum pasti. Dengan demikian,
ketika pengerahan penuh dari kekuatan Afrika akan ada dukungan 5.500 tentara
Prancis, kata Fabius.
Pada saat yang sama, Jerman berjanji
kemarin untuk memberikan bantuan keuangan. Sedangkan logistik merupakan masalah
lain, dalam kondisi dimana beberapa negara di kawasan itu tidak memiliki peralatan
yang tepat untuk melawan kelompok pemberontak, atau pesawat angkut untuk
membawa pasukan ke Mali (islammemo.cc, 22/1/2013).
0 komentar:
Posting Komentar