TANGIS PARA SAHABAT……
Wahai sahabat, apakah kalian termasuk golongan yang ‘melo’ (meminjam istilah
gaul saat ini)- Melo atau melankolis dengan artian ; sensitifnya hati
sangat dianjurkan manakala terdengar kalam-kalam Allah dilantunkan.
Jangan malu menangis karena insya Allah mata yang menangis pertanda hati yang
sehat dan jernih. Ibnu Abbas berkata saya pernah mendengar Rasulullah SAW
bersabda:
“ Ada dua mata yang tidak disentuh api neraka: Mata yang menangis
karena takut kepada Allah dan mata semalaman berjaga di jalan Allah “ (HR.
Tirmidzi)
“ Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya, apabila
(Al Qur’an ) dibacakan kepada mereka , mereka menyungkurkan wajah, bersujud dan
mereka berkata “Maha suci Rabb kami; sesungguhnya janji Rabb kami pasti
dipenuhi,” Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereke bertambah
khusyuk” (Al Isra 107-109)
Menangis adalah satu karunia Allah kepada kita. Berhati-hatilah jika
kita termasuk orang yang tidak bisa meneteskan air mata. Bukan saja mata kita
kering karena tidak ada air yang membasuhnya secara alami, tetapi juga
kekeringan jiwa. Menangis bukan hanya karena kehilangan orang yang
dicintai, barang yang kita sangat sayangi ataupun karena sakit, tetapi menangis
karena hati yang penuh takut dan harap kepada Zat yang menciptakan kita. Takut
akan siksanya dan cemas jika tidak mendapat rahmatNya. Bergetarnya Qalbu dan
badan manakala diperdengarkan ayat-ayat Nya.
Para sahabat adalah tokoh-tokoh tidak ada duanya setelah para Rasul dan Nabi
dalam menempatkan hatinya tunduk dan terpana dan tak berdaya di
depan kalimah Illahi. Inilah sebagian kisah mereka yang
menggambarkan kehalusan jiwanya manakala berinteraksi dengan ayat Al Qur’an.
ABU BAKAR
Prestasi pada era kenabian Muhammad saw dan masa kekhalifahannya
sangatlah agung untuk kita ingat dan sebutkan. Abu Bakar Ash Shidiq seorang
laki-laki dewasa pertama yang beriman kepada Allah dan rasulNya, khalifah
rasulullah sekaligus sahabat beliau, laki-laki yang paling mencintai rasul dan
menemaninya pada saat-saat mendebarkan di gua Hira. Namanya Abdullah bin
Quhafah, Utsman bin Amir bin Amru bin Ka’aab bin sa’ad bin taim bin Murrah bin
Ka’ab bin Luay al quraisy At-taimi.
Imam al Bukhari di dalam kitab shahihnya meriwayatkan dari Ibnu Syihab dari
Hamzah bin Abdullah bahwa dia pernah diberitahu oleh ayahnya , ketika sakit
yang diderita oleh Rasulullah semakin berat dan beliau diberitahu akan tibanya
waktu shalat, beliau bersabda ,” suruhlah Abu Bakar untuk mengimami sahalat
orang-orang.” Aisyah berkata , “ Sesungguhnya Abu Bakar itu seorang yang
sensitif ; jika membaca Al Qur’an dia tidak akan kuasa menahan tangisnya.”
Rasulullah tetap mengatakan “ suruhlah abu Bakar untuk mengimami shalat!”
Aisyah tetap membujuk beliau supaya menunjuk sahabat yang lain, namun beliau
tetap memerintahkan ‘” Suruhlah Abu Bakar untuk mengimami shalat! Kalian ini
seperti saudara-saudaranya Yusuf saja !”
Pada masa kaum muslimin mendapat cobaan , Abu Bakar dan keluarga
keluar untuk hijrah ke negeri Habasyah. Ibnu Dhagina seorang pemuka di daerah
qarah mempertanyakannya, “ Kamu mau kemana hai Abu Bakar/ Orang sepertimu
mestinya tidak diusir dan jangan pergi karena kamu selalu menyediakan
lapangan pekerjaan bagi yang tidak punya, selalu menyambung silaturrahim, kamu
selalu meringankan beban orang lain , memnghormati tamu dan selalu menegakkan
kebenaran. Karena itu aku memberikan jaminan keamanan kepadamu. Kini pulanglah
dan beribadahlah kepada Rabb mu di negeri mu sendiri!”
Abu Bakar pun kembali bersama Ibnu Daghinah . Orang-orang Quraisy mengatakan
kepada Inu Dhaginah” suruhlah Abu Bakar untuk beribadah kepada Rabbnya di
rumahnya saja . Disitu silakan saja dia mengerjakan shalat dan dan
membaca apa saja sesuka hatinya. Jangan samapai ibadahnya itu mengganggu kami
dan jangan sampai dia melakukan terang-terangan ..karena kami takut istri dan
anak-anak kami terpengaruh olehnya.
Ketika Ibnu Dhaginah menyampaikan hal itu kepada Abu Bakar , terpikir untuk
mendirikan mesjid kecil di halaman rumahnya. Kemudian Abu Bakar
biasa mengerjakan shalat dan membaca al Qur’an disana . Tetapi yang
terjadi di luar perkiraan..para istri dan anak-anak orang musyrik
berdesak-desakan di pintu karena takjub dan ingin menyaksikan Abu Bakar yang
sering menangis dalam ibadahnya ! ..Akibatnya hal ini kembali
menggoncangkan tokoh-tokoh musyrik Quraisy dan mereka merasa terancam oleh
tangisan Abu Bakar..
UMAR BIN KHATAB
AL faruq , pengganti khalifah Rasulullah SAW, seorang laki-laki yang
dengannya Allah menjadikan Islam gilang-gemilang. Dialah syahidul Mihrab (yang
gugur sebagai syahid di Mihrab). Umar bin Khatab bin Nufail bin Abdul uzza bin
Riyadh bn Abdullah bin razah bin Adi bin Ka’ab bin Ghalib Al Qurasyi Al Adawi,
Abu Hafsh, – dialah orang pertama yang dipanggil dengan Amirul Mukminin.
Di masa kekhilafahannya banyak negeri di bebaskan dari kemusyrikan.
Keutamaannya sangat banyak. Abu Bakar dan dia adalah dua orang wazir serta
menteri Rasulullah dan keduanya adalah tetua dari para pemuka penghuni surga.
Ibnu Mas’ud berkata, “ Islamnya Umar adalah kemenangan, hijrahnya adalah
pertolongan, dan kepemimpinannya adalah kasih sayang,” Selain segala
ke’perwiraan” Umar, maka diapun adalah pemilik hati yang lembut dan sensitif.
Abdullah bin Syidad berkisah,” “ Saya pernah mendengar suara sesenggukan Umar
saat membaca ayat :”…bahwasanya aku mengadukan kesusahan dan
kesedihanku kepada Allah (Yusuf : 86)
Ibnu Umar pun berkata, “ aku pernah mengerjakan shalat di belakang Umar dan
kudengar isak tangisnya dari shaf ketiga . Sahabat yang lain mengatakan “ Umar
pernah mengimami kami shalat Fajar maka Umar membaca surah Yusuf dari awal dan
ketika sampai ayat “ Dan kedua mamenjadi putih karena sedih. Dia diam menahan
amarah (kepada anak-anaknya) Yusuf 84 :…. Umar
menangis sehingga suara sesenggukannya terdengar sampai shaff belakang. Maka
Uqbah membacakannya dan Umar menangis keras, lantas berkata ‘” Aku tidak pernah
menyangka bahwa ini telah diturunkan..”
Hafsh Bin Humaid meriwatkan dari Syamar bin Athiyyah, bahwa apabila Umar bin
Khattab membaca ayat QS Maryam : 71 “
Dan tidak seorangpun dari kalian yang tidak melewatinya (neraka)..”
Maka Umar menangis dan berkata,’ Wahai Rabbku, aku termasuk yang engkau
selamatkan atau yang engkau biarkan di dalamnya dalam keadaan
berlutut?”..
ABDURRAHHMAN BIN AUF
Panggilannya Abu Muhammad . Beliau adalah salah seorang dari sepuluh orang
yang dijamin masuk surga dan salah seorang dari enam orang Ahlusy syura yang
dibentuk oleh Umar bin Khatab. Beliau juga seorang yang turut serta dalam
perang Badar. Sa’ad bin Ibrahim mengkisahkan “ Pada suatu ketika seseorang
mengantarkan makan malam Abdurrahman bin Auf yang mana siangnya dia berpuasa.
Saat dia membaca QS Muzzamil 12-12..” Sungguh, disisi kami ada
belenggu-belenggu (yang berat) dan neraka yang menyala-nyala, dan (ada) makanan
yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih…” Maka
Abdurrahman menangis terus dan terus menangis sampai makanannya di bawa masuk
lagi. Dia tidak makan malam padahal siangnya berpuasa.!
ABU HURAIRAH
Al Imam Al Afaqih Al Mujtahid Al Hafizh Abu Hurairah Ad Dausy Al Yamaniy,
penghulu para hafizh yang terpercaya. Sulaiman bin Muslim bin Jammaz
menyatakan pernah mendengar Abu Ja’far menyampaikan bahwa pada saat Abu
Hurairah radiallahu anhu membaca surat At takwir, dia bersedih seakan-akan
ditinggal mati kerabatnya.
AISYAH
Aisyah binti Abu Bakar Ash shiddiq Al Qurasyiyah At tamimiyah al Makiyyah ,
Istri Nabi SAW dan wanita yang paling memahami urusan agama secara mutlak.
Abu dhuha meriwayatkan dari seseorang yang mendengar dari Aisyah Ra saat dia
membaca ayat :
“dan hendaklah kamu tetap di rumahmu…(AL Ahzab : 33)
“Dia menangis sampai kerudungnya basah. Aisyah menangis karena menyesal
telah pergi ke Basrah, dan keluar rumah saat perang Jamal. Qasim berkata,” Saat
aku berkeliling di pagi hari, aku biasa memulainya dengan rumah Aisyah;
kuucapkan salam kepadanya. Suatu pagi aku ke sana kudapati ia asedang bertasbih
(mengerjakan shalat) dan membaca :
“ Maka Alah memberi karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka (Ath
Thur; 27)
Dia berdoa sambil menangis. Dia mengulang-ulangnya .Aku berdiri menunggu
sampai bosan. Karenanya aku pergi ke pasar berbelanja dan kemudian
kembali ker rumah Aisyah. Ternyata dia masih berdiri seperti saat kutinggalkan.
Dia shalat sambil menangis…(Muhammad Syauman Ar Ramli , Aqwam 2007)
“ Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya, apabila
(Al Qur’an ) dibacakan kepada mereka , mereka menyungkurkan wajah, bersujud dan
mereka berkata “Maha suci rabb kami; sesungguhnya janji Rabb kami pasti
dipenuhi,” Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereke bertambah
khusyuk” (Al- Isra 107-109) -Lr-
0 komentar:
Posting Komentar